Kamis, 30 Oktober 2008

Veer-Zaara buat GBA termehek-mehek

Kisah cinta abadi tak hanya milik pasangan Rama-Shinta, Laila-Majenun, Romeo-Juliet atau bahkan Bonnie-Clyde. Setidaknya satu lagi muncul dari film ini: pasangan Veer-Zaara.

Pemain: Shahrukh Khan, Preity Zinta, Rani Mukherjee
Sutradara: Yash Chopra
Skenario: Aditya Chopra

Veer-Zaara” disutradarai Yash Chopra, sutradara senior Bollywood yang terakhir kali membesut “Dil To Pagal hai” tujuh tahun yang lalu. Sebuah film romantis berlatar belakang konflik India-Pakistan, yang sukses membius penonton dengan obsesi cinta namun sarat dengan idealisme dan pesan humanisme: kasih sayang antar manusia lintas batas, kesetaraan perempuan, dan perjodohan atas dasar politik dan harta yang harus diakhiri.

Film ini bercerita tentang Veer Pratap Singh (Shahrukh Khan), komandan squadron pesawat Indian Air Force, yang jatuh cinta pada Zaara Hayaat Khan (Preity Zinta), putri seorang politikus Pakistan. Zaara yang manis dan cerdas itu telah bertunangan dengan seorang laki-laki pilihan orang tuanya, Raza (Manoj Bajpai). Sebelum mereka menikah, Zaara pergi ke India untuk memenuhi permintaan terakhir pengasuhnya waktu kecil yang berasal dari sana, yaitu untuk menghanyutkan abunya ke Sungai Gangga.

Ketika bis yang ditumpanginya mengalami kecelakaan, Zaara diselamatkan oleh Veer, dan mereka jatuh cinta. Veer lalu mengajak Zaara mengunjungi orangtua angkatnya (diperankan oleh the famous old couple Amitabh Bachchan dan Hema Malini) di Punjab, yang juga langsung menyukai Zaara. Tetapi sebelum Veer sempat mengungkapkan perasaaannya, Zaara dijemput oleh Raza yang terbang dari Lahore khusus untuk mencarinya.

Terpisah jarak, Zaara dan Veer tetap tidak bisa melupakan satu sama lain. Pembantu Zaara (Divya Dutta) berusaha menyatukan cinta mereka berdua dengan menghubungi sang kekasih di India. Akhirnya Veer keluar dari pekerjaannya dan pergi ke Lahore. Untung tak dapat diraih, walaupun ia sempat bertemu Zaara, gadis pujaannya tetap menikah dengan Raza dan ia ditangkap atas tuduhan spionase.

Duapuluh dua tahun kemudian, seorang pengacara junior Pakistan bernama Saamiya Siddiqui (Rani Mukherjee) berusaha menolong Veer yang sekian lama mendekam di penjara dan tak pernah berbicara dengan siapapun. Ketika akhirnya Veer mau berbicara, ia menceritakan seluruh kisahnya kepada Saamiya, yang kemudian berusaha memperjuangkan qaidi (tahanan) nomor 786 ini, baik untuk kebebasannya di sidang pengadilan maupun untuk menemukan kembali cintanya yang hilang.

Berakhir dengan sebuah happy ending yang dramatis khas film India, memanjakan penonton eskapis yang ingin melarikan diri dari pahitnya realita hidup, “Veer-Zaara” ditunjang dialog yang prima garapan Aditya Chopra

kami baru aja nonton film ini
film yg luar biasa, penuh dialog yg menyentuh
kami bukan penggemar film india,
tapi para pecinta sejati.
melekan buat nonton ni film dari jam 12 sampai jam 3 pagi
ga bo'ong mata kami berkaca-kaca
larut dalam ni film

Tidak ada komentar: