Selasa, 22 Juli 2008

Koleksi Faforit (Film)

Koleksi Faforit

Img00715.jpg picture by vadhly



Final Fantasy VII (Advent Children)

FF AC poster

Setelah penantian yang lama akhirnya aku nonton juga Final Fantasy Advent Children! Film yang dinanti-nanti oleh jutaan gamer dan otaku di seluruh dunia. Sejak mulai diberitakan sekitar dua tahun yang lalu, sudah nggak sabar rasanya pingin segera menonton film ini. Sebuah film Final Fantasy yang benar-benar Final Fantasy, bukannya seperti Final Fantasy : The Spirit Within terdahulu, yang itu benar-benar buruk. Kemarin aku dapat DVD Final Fantasy Advent Children dari temen Genkiji, Dias. Dan film itu donwload sendiri lho! sekitar 4GB selama 3 hari non-stop! Makanya kita patungan untuk membiayainya, nggak tahu persis aku berapa jumlah orang yang ikut andil.

Tapi semua usaha itu terbayar dengan manis, Final Fantasy Advent Children memang sebuah film yang menakjubkan. Square-Enix (dulunya Squaresoft) benar-benar telah belajar banyak dari kesalahan mereka di Final Fantasy : The Spirit Within. Kali ini filmnya benar-benar bercerita tentang dunia Final Fantasy, mengambil seting pada masa sesudah Final Fantasy VII (believed to be the best Final Fantasy games ever)

JGFeat_FF07_280906_s27.gif picture by vadhly

Dari sisi visual, film ini demikian memukau, jelas nggak tertandingi untuk saat ini. Penggambaran karakter-karakternya khas Final Fantasy, khas karakter yang didesain oleh Tetsuya Nomura, lembut dan halus. Nggak kayak Spirit within yang american banget dengan karakter-karakter berotot gede layaknya kuli. Lagian di FFAC banyak karakter yang cakep hehehe.. lihat aja Tifa, Aerith, dan Yuffi eh tapi juga banyak bishounen-nya ding, jadi para fans cewek juga bisa menikmati. :)
Adegan favorit? mmmm..wah susah nih pertanyaannya. Mungkin adegan pertarungan antara Tifa dan Loz? eh atau mungkin waktu Cloud beradu pedang sambil berkejaran mengendarai Fenrir? eh atau mungkin adegan flashback pemakaman Aerith di kuburan air? eh atau mungkin waktu Kadaj men-summon Bahamut? nggak tahu! Semua adegannya keren! Pada waktu aku mau mau nyetel film ini aku cuma masukin DVD-nya, klik “play” kemudian menata bantal kemudian tiduran sambil nonton… tapi setelah semenit-dua menit berlalu ..Wuah nggak bisa nih nonton begini sambil tiduran, nggak puas, harus diplototi spenuhnya! Jadinya aku duduk menghadap dekat dengan layar dan penuh khidmat.


Tifa Yuffie Cloud



Hancock

john_hancock.jpg picture by vadhly

Sebelum judulnya menjadi Hancock, film ini bernama Tonight He Comes, skenarionya dikenal dengan sangat inovatif dan sangat original. Ceritanya dimulai dari seorang John Hancock yang memiliki kekuatan, dan mempunyai kebiasaan minum yang sangat parah, selalu membawa botol minumannya kemanapun dia pergi.

Will Smith bakal hadir dalam film superhero, tapi ni superhero unik atau bisa dibilang kacau!, dia tukang mabok, dan selalu kacau balau dalam mengatasi kejahatan, berlebihan lah istilahnya (spt menabrak rambu penunjuk jalan, merusak mobil polisi, maunya mengembalikan paus ke laut.. tapi dilepar aja ma si super hero sampe menimpa sebuah kapal!), untuk memperbaiki diri di depan publik, dia menyewa seorang public relation (Jason Bateman). tapi sptnya ni super hero malah tertarik ma istri si public relation yg diperankan oleh Charlize Theron.

Hidupnya kemudian berubah ketika bertemu dengan Ray (Jason Bateman) yang membantunya merubah image Hancock, tetapi istri Ray (Charlize Theron) merasa terganggu dengan adanya Hancock diantara mereka.

Ceritanya mengajak kita untuk percaya akan adanya kemungkinan memiliki kekuatan superhero yang nempel di tubuh John Hancock, ceritanya bergenre super hero ini dikemas dalam bentuk komedi yang menggelitik, dan disetting seakan sebagai kisah nyata di kota Los Angeles yang memiliki tipe film-film fantasy ala Marvel. Em, walaupun kisahnya tidak terlalu lucu, tetapi beberapa scene visual effectnya membuatnya lebih menarik. Sutradara Peter Berg berhasil mendirect Will Smith menjadi kolaborasi tim yang solid.

Bagaimanapun juga, film ini merupakan cerita gelap seorang superhero yang selalu saja terkesan baik dan LUAR BIASA, tetapi walaupun begitu beberapa orang menyatakan Hancock merupakan film tentang kecerobohan dan juga kekacauan, dan terlalu buruk untuk di konsumsi anak-anak, terlalu aneh untuk remaja, dan terlalu bodoh untuk konsumsi orang dewasa. Tatapi bukan kekacauan dari proporsi film "Wild Wild West", tidak juga "Hancock" yang akan menyodorkan test sebenarnya pada penampilan Smith sebagai artis papan atas Hollywood, tetapi Smith memiliki kekuatan tersendiri, lihat saja bagaimana film-film yang bernuansa aneh, berhasil bertengger di atas BOX OFFICE, jika di film ini dia bisa menjual kekacauan, dia bisa menjual semuanya.


BIG BANG

Apa yang terjadi jika seorang buronan yang telah 10 tahun keluar masuk penjara bertemu dan menghabiskan satu malam bersama dengan seorang pegawai sipil yang naif dan selalu taat peraturan? Big bang!

Setelah pagi harinya dikacaukan oleh tuntutan cerai dari sang istri, mobil yang terperangkap di lapangan parkir dan memecahkan rekor terlambat ke kantor untuk pertama kalinya, Park Man Su harus dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa dirinya dipecat dari pekerjaan yang telah dilakoninya bertahun-tahun. Alangkah bingungnya Man Su karena sang pimpinan ternyata tidak punya alasan khusus atas pemecatannya ini selain Man Su yang dianggap membosankan dan terlalu kaku terhadap peraturan. Alasan yang sama dengan yang diungkapkan istrinya untuk tuntutan cerai yang diterimanya pagi ini.

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Setelah rentetan peristiwa di atas emosi Man Su semakin terpancing ketika sorenya diadakan pesta perpisahan dengan teman kantornya di sebuah restauran. Man Su dipaksa untuk mentraktir semua teman-teman kantornya itu yang bahkan tak tampak sedih sedikitpun atas pemecatan dirinya. Kemarahan Man Su tak terbendung lagi. Diobrak abriknya meja makan restauran itu kemudian pergi sambil mengumpat teman-temannya.

Man Su marah, muak dan benci akan keadaan yang memojokkannya. Kenapa orang sepertinya tidak bisa diterima orang banyak? Padahal dirinya tidak pernah melanggar peraturan, tidak pernah merugikan orang lain dan cukup bertoleransi dengan mereka selama ini. Man Su yang sudah kehilangan kendali emosinya mulai membuat keributan-keributan kecil. Merobek pamflet-pamflet di jalan, menendang tong sampah, menghardik siapapun yang ditemuinya sampai akhirnya membuang air seninya di tembok dekat kantor polisi. Sayang ‘kejahatan’nya yang terakhir ini ketahuan dan Man Su pun diseret oleh petugas ke kantor polisi.


Melampiaskan kemarahan



Bertemu di kantor polisi

Meskipun sudah memohon maaf berulang-ulang, polisi yang bertugas saat itu, yang sepertinya memang sedang bad mood, tidak mengacuhkan Man Su dan tetap memproses berkas ‘kejahatan’nya. Kemudian seorang laki-laki berpakaian ala preman masuk dan membuat pengakuan kalau dirinya telah berbuat keonaran dan minta ditangkap. Laki-laki ini bernama Yang Cheul Gun. Cheul Gun inilah yang lantas memberikan ide pada Man Su untuk kabur dari kantor polisi karena memang sebenarnya tak ada peraturan atau undang-undang yang menyatakan buang air seni di jalan adalah suatu kejahatan.Yang Cheul Gun pun membuat keributan kecil demi membantu Man Su kabur. Apadaya Man Su memang sudah berjodoh dengan kantor polisi itu. Man Su kembali tertangkap dan buruknya malah semakin membuat sang polisi geram sehingga kemudian mencari-cari alasan untuk menjebaknya.

Namun Yang Cheul Gun dan Park Man Su yang senasib ini kemudian mendapatkan cara untuk kabur. Mereka bahkan berhasil mengambil senjata polisi-polisi itu dan juga mencuri mobil patrolinya. Semuanya berjalan begitu saja tanpa terkendali. Man Su yang semakin marah dengan keadaan benar-benar membuat keributan dimana-mana kali ini. Merampok toko swalayan, menembaki lampu lalu lintas, membocorkan ban mobil tukang kredit dan serentetan peristiwa lain sampai puncaknya mereka terlibat pada usaha pembunuhan salah seorang anggota kongres. Terang saja pihak kepolisian menjadi kalang kabut sampai menurunkan semua tenaga kepolisian, melibatkan sniper dan menggunakan helikopter untuk melacak jejak mereka. Cheul Gun si penjahat kacangan dan Man Su si mantan pegawai sipil telah berubah menjadi dua tokoh teroris yang sangat berbahaya di seantero Korea hanya dalam satu malam.


Petugas yang sangat marah pada Man SU


Seluruh aparat kepolisian yang dikerahkan untuk mengejar sepasang teroris, Man Su dan Cheul Gun

Ending cerita yang dapat ditebak melengkapi sisi ironisme film ini. Peraturan dibuat untuk dilanggarkah? Dan kenapa yang paling banyak melanggar peraturan justru mereka-mereka yang terlibat dalam pembuatan peraturan itu? Man Su dan Cheul Gun sangat bertolak belakang pada mulanya namun karena peraturan juga yang kemudian menyatukan garis takdir mereka.Secara jalan cerita dan ide cerita film ini tidak begitu istimewa. Bahkan awal cerita dengan ritme yang terasa lambat sempat mencuatkan kebosanan pada diri saya. Untungnya pada pertengahan cerita menuju anti klimaks sampai kemudian klimaksnya sudah mengalami percepatan sedemikian rupa yang membuat waktu bergulir tanpa terasa.

Dengan genre komedi-aksi, sebenarnya film ini tidaklah kuat sisi komedinya. Meskipun ada beberapa adegan lucu yang menyelip di antara adegan-adegan tense lainnya, tapi sepertinya tidak begitu berhubungan dengan inti cerita. Mungkin tujuannya juga sekedar untuk memperingan cerita agar penontonnya tidak terlalu serius dengan aksi-aksi laga ya ada ya?

Secara penokohan dua orang ini memang bukan anak kemaren sore yang masih mencari-cari pengalaman untuk memupuk bakatnya. Gam Woo Sung yang berhasil menggondol best actor di 43rd Daejang award lewat “King and Clown” terasa menyatu dengan Kim Su Ro. Chemistry mereka sangat kental seolah-olah mereka berdua memang teman dekat dalam kehidupan di belakang layar. Satu lagi yang menarik dari film ini adalah OST nya yang keren! Pemilihan back sound sampai lagu-lagu bertempo cepat ikut memanaskan suasana laga yang ada di film ini. Tiga setengah bintang deh dari saya :)

Sutradara: Park Jeong Woo
Pemain: Gam Woo Sung (Park Man Su), Kim Su Ro (Yang Cheul Gun)
Release date: 15 Maret 2007



SHINOBI

shinobi.jpg picture by vadhly

Film Jepang.
Drama Action.
Film ini bercerita tentang 2 desa tersembunyi tempat 2 aliran ninja hidup. Kaisar yang berkuasa saat itu tidak menyukai kenyataan ini. Akhirnya ia mengundang pemimpin ke dua desa untuk bersepakat mengadu ilmu mereka. Masing-masing harus menyiapkan 5 anggota terbaiknya & bertanding di istana kaisar. Cerita bergulir antara kisah asmara dua ninja dari 2 desa berbeda tersebut, tentangan dari salah satu anggota ninja untuk tetap menjaga perdamaian yang ada, pertantangan dari anggota team dengan leadernya, niatan lain kaisar untuk tetap menghanguskan kedua desa sementara para jagoannya pergi, pertempuran yang sudah dimulai sejak perjalanan keluar dari desa masing2 dan ujung cerita yang berakhir tragis.
Cinematography-nya bagus, pemandangannya bagus.
Sebagai drama-action, porsi drama memang lebih banyak, tapi aksi silat -nya pun disajikan dengan tekhik yang tinggi & memikat. Cerita ini sebenarnya memiliki latar belakang sejarah Jepang, tapi secara detail, banyak menyajikan fanstasi penulisnya. Secara keselurahan ide cerita tidak ada yang baru. Hampir bisa ditebak.

The Sword of Alexander (Taitei no Ken)

Abe Hiroshi kali ini berperan sebagai Yorozu Genkuro, seorang pendekar berdarah negro yang mendapat wasiat berupa sebuah pedang besar dari kakeknya. Sebelum meninggal, sang kakek berpesan pada Genkuro untuk menemukan kedua benda lain yang merupakan pecahan metal ajaib sebagaimana pedang yang diberikannya pada Genkuro. Konon kabarnya, barangsiapa yang memiliki ketiga benda tersebut akan memiliki kekuatan maha dahsyat yang tak kan tertandingi di seluruh jagat raya ini.

Ternyata yang memburu ketiga benda metal ajaib bukan saja para pejuang dan ninja dari berbagai aliran. Dua kelompok alien yang sedang bertarung pun sampai turun ke bumi untuk menemukan benda yang sama. Kelompok baik diwakili oleh Ran yang secara tidak sengaja bertemu dengan putri Mai dan kemudian ‘menumpang’ di dalam tubuhnya, sementara kelompok alien jahat diwakili oleh Dakusha yang ‘menumpang’ pada tubuh seekor beruang.




Death Trance

Mulanya saya tertarik untuk menonton film ini karena membaca sinopsis di belakang cover DVD nya. Didukung ilustrasi di cover itu sendiri, saya membayangkan bakal menyaksikan atraksi-atraksi martial art kesukaan saya. Dan ternyata asumsi saya ada benarnya, walaupun tidak 100% demikian. Sedikit kecewa malah menonton film ini karena ide cerita yang kurang dieksplorasi.

Bercerita tentang perebutan sebuah peti jenazah yang dipercayai akan mengabulkan apapun permintaan si pemiliknya. Peti jenazah ini dicuri dari Kuil Barat yang terpencil dan setelah itu menjadi rebutan orang-orang yang berhasrat untuk mewujudkan keinginannya. Adalah seorang pendeta muda yang dilimpahi amanat oleh pemimpin kuil yang sekarat untuk mengembalikan peti ini ke kuil, meskipun si pendeta muda tidak punya kemampuan beladiri yang cukup, namun berbekal tekad kuat si pendeta ini berkelana kemana-mana untuk mewujudkan misinya



Sukiyaki Western Django
Pemain : Hideaki Ito, Koichi Sato,Kaori Momoi, Quentin Tarantino
Sutradara : Takeshi Miike

sukiyaki-western-djangoposter-200-b.jpg picture by vadhly

Takeshi Miike did it again, sutradara asal jepang yang terkenal dengan film-film radikalnya kali ini menggarap sebuah film bertema western cowboy. Tapi ini bukan sembarang film koboy, masih ingat dengan film klasik tahun 1966 yang dibintangi Franco Nero berjudul Django? Ya, film ini mengadaptasi cerita dari film klasik tersebut tapi dengan bumbu trans-nasionalisme. Sukiyaki western django adalah karya Miike yang ingin membangkitkan genre b-movie ‘spaghetti western’ yang cukup terkenal di era-era tahun 70an dimana film-film bertemakan koboy, sherrif dan kehebatan adu tembak sambil berkuda ala western dipadukan dengan banyak kebudayaan yang berbeda seperti jepang, itali dan juga di indonesia sekalipun (masih ingat film Ateng koboy cengeng ? ). Sekarang mengerti bukan mengapa judul film ini sangat aneh, bahkan saya pun pertama kali mendengarnya sedikit tertawa

Miike membuat sukiyaki western django kaya dengan detail-detail yang sangat brilian, bayangkan samurai digabungkan dengan koboy dan desing peluru, Shakespeare digabungkan dengan literatur jaman perang klan Genji, teatrikal gaya era western dengan detail pewarnaan latar belakang era kekaisaran jepang. Film ini benar-benar kaya dengan unsur kebudayaan baik western american dengan post-modernism jepang. Tidak heran sutradara handal Quentin tarantino pun muncul dalam beberapa adegan di film ini sepertinya Tarantino dan Miike mempunyai recent obsesion untuk pengaruh-mempengaruhi budaya seperti dalam karyanya kill bill. Satu faktor yang membuat film ini menarik dimana aktor-aktor jepang di film ini dituntut untuk berdialog dengan bahasa inggris dan dengan aksen jepang mereka menjadikan dialog demi dialog dalam film ini sangat menarik, bahkan sampai-sampai DVD ini menyertakan subtitle bahasa inggris bagi yang kurang jelas mendengarkan dialognya dikarenakan aksen para aktor-aktornya yang sangat lucu (very entertaining indeed)

film ini mengetengahkan tema perang antar klan, balas dendam yang diakhiri dengan adu tembak satu lawan satu dan tak lupa tokoh sherrif yang korup. Pada tahun 1880an di sebuah daerah yang bernama Yuta, Nebada (dari nama daerah Utah, Nevada) seorang penembak ulung terjebak dalam pertikaian antara dua klan yaitu Heike yang dipimpin oleh Kiyomori dan Genji, dipimpin Yoshitsune yang telah bermusuhan berabad-abad lamanya sejak pecahnya perang Dannoura pada tahun 1185. Sang jagoan berusaha menolong seorang anak berdarah setengah Heike dan setengah Genji bernama Heihachi untuk membalaskan dendamnya atas kematian ayahnya, Akira yang dibunuh oleh pemimpin klan Heike, Kiyomori. Ibu Heihachi, Shizuka sepeninggal suaminya, menjadi kekasih Yoshitsune dan bekerja sebagai penari di salah satu bar yang dimiliki oleh Clan Genji. Sementara itu, Nenek Heihachi, Ruriko, mempunyai masa lalu sebagai penembak ulung. Ibu dan nenek Heihachi keduanya sama-sama ingin membalas dendam pada Clan Heike.

Sinematografi, penyutradaraan, ke-eksentrikan kostum sampai ke latar belakang pemandangan film ini benar-benar luar biasa. Nevermind the cheesy title, this is a Western-Samurai Japanese-Western classics!


Dragon Tiger GateMasih ingat dengan komik Tiger Wong?!? :) Jika demikian, mendengar nama jurus-jurus seperti 9 matahari, pembuka surga Hin Yuen, cakar peremuk tulang, … mungkin akan mengingatkan Anda pada masa era tahun 90an.

Yup, komik silat yang cukup tenar di Indonesia sekitar tahun 90an Dragon Tiger Gate adalah film yang diadaptasi dari cerita komik tersebut. Jadi, jika Anda pernah membaca komik Tiger Wong, film ini bisa menjadi pengobat rasa rindu. My rate for this movie is 3 of 5.

Kalau dibanding dengan cerita komiknya yang masuk ke Indonesia, mungkin agak kurang nyambung. Soalnya, ini adalah kisah saat Dragon Wong (kakak dari Tiger Wong) masih hidup. Sedangkan komik Tiger Wong yang masuk di Indonesia adalah cerita setelah Dragon Wong dibunuh oleh Chan O Wan (kalau tidak salah). Saya tidak tahu dengan komik Tiger Wong yang belakangan kembali di cetak, apakah ceritanya dimulai dari posisi yang sama? (mungkin ada pembaca yang bisa melengkapi)

Kalau dari segi cerita, … saya kira biasa-biasa saja. Mungkin dibuat agak “maksa” cerita yang begitu panjang harus bisa dikemas dalam film berdurasi 90 menit sehingga jalan ceritanya terasa agak tergesa-gesa.

Kalau Anda tidak tahu komik Tiger Wong, mungkin film ini hanya akan memukau Anda ada 15 menit pertamanya saja. Selebihnya film ini adalah film action biasa. Tapi, jika Anda pembaca komiknya, yang dulu pernah mengalami masa-masa dimana Anda harus menunggu 2 minggu tiap edisinya, untuk mengetahui kelanjutan cerita Tiger Wong, film ini akan memberikan makna tersendiri. Memang tidak sepenuhnya sama, tapi setidaknya Anda bisa melihat jurus-jurus seperti baju besi emas-nya Gold Dragon dan Sengatan Naga Neraka-nya Tiger Wong. He..he… walau cuma muncul 1x di 10 menit terakhir, tapi … mendinglah! :D

Dragon Tiger Gate, dalam bahasa mandarin adalah “long hu men” . Saya tidak tahu keterkaitan film ini dengan komik Long Hu Men yang ada di Indonesia (maklum, sudah tidak mengukuti perkembangan komik lagi :D ) mungkin ada pembaca yang bisa menambahkan?


Death Note

The image “http://www.pintunet.com/pics/pics_film2006/death_note_filmasia2006.jpg” cannot be displayed, because it contains errors.

Shinigami pemilik asli buku tersebut bernama Ryuk. Karena merasa bosan di dunia dewa kematian, Ryuk sengaja menjatuhkan death note ke dunia manusia dan penasaran menunggu reaksi seseorang yang mendapatkan buku tersebut. Light/Raito Yagami (Tatsuya Fujiwara) memungut sebuah buku bersampul hitam yang jatuh dari langit. Belakangan diketahui bahwa buku tersebut adalah death note, sebuah buku yang memiliki kekuatan magic untuk membunuh siapa pun yang namanya ditulis dalam buku tersebut dalam waktu 40 detik.

Setelah mempelajari petunjuk di dalam buku tersebut, Raito, iseng-iseng menulis nama kriminal yang dilihatnya di televisi. Alhasil keesokan harinya, didapatinya kriminal itu meninggal setelah mendapat serangan jantung yang tiba-tiba. Sejak saat itu, dengan berkedok sebagai Kira, Raito berusaha menciptakan dunia tanpa kriminalitas seperti yang diimpikannya selama ini.
Kepolisian mulai menyelidiki kasus-kasus aneh tersebut dan menuduh Kira sebagai pembunuh sadis. Karena merasa disudutkan, akhirnya Kira membunuh secara membabi buta. Bahkan Orang-orang yang tidak bersalah pun turut menjadi korbannya.

Tim investigasi yang dipimpin oleh ayah Raito ini kemudian meminta bantuan L (Kenichi Matsuyama), seorang detektif aneh dan misterius. Terjadilah perang inteligensia antara Kira dan L.
Setelah melakukan penyelidikan, kemudian L mencurigai Raito adalah Kira, pembunuh massal yang berdarah dingin. Berbagai cara dilakukan Raito untuk menepis kecurigaan tersebut. Bahkan dia tega menyusun skenario kematian kekasihnya, Shiori, dalam death note agar terhindar dari masalah.

Aku paling suka acting Tatsuya Fujiwara sebagai Kira/Light Yagami. Pertama kali aku nonton Death Note 1 : The Movie langsung suka. Dengan menyuguhkan jalan cerita yang lain dari yang lain, jalan ceritanya tidak susah ditebak. Selain itu Amanat yang tersirat dalam film ini tuh bagus banget, yaitu tidak ada yang sempurna dalam dunia ini, manusia hanya bisa berencana dan Tuhanlah yang menentukan. Dan lagi cerita yang disuguhkan bagus banget en menarik.


SEX IS ZERO
Anyway, udah pada tau sex is zero kan? ok, ini riviu saya tentang Sex Is Zero 1 , film jaman dulukala pada tahun 2002:

korean_movie_photo_1184697147083.jpg picture by vadhly

The image “http://img233.imageshack.us/img233/6128/photo4523971c6e4ky8pe1.jpg” cannot be displayed, because it contains errors.

Sex, romance, friendship terlapis dengan humor, jadilah film ini. Korea punya sih, cuma menurut saya pribadi.. bagus banget. Dari segi pengambilan gambar, isi cerita, camera movement, soundtrack yang dipilih, dan lainnya. Film dengan setting kehidupan kampus ini bercerita tentang seorang cowok yang suka dengan si cewek satu kampus, namun si cewek milih cowok lain. Tiap dia lihat ni cewe, gerakan jadi slow motion, dan lagunya jadi If dari Bread, haks, pilihan lagu yg tepat. Ni cowok ga jelek2 amat, cuma sial bgt emang, dari dia makan racun tikus, sampe lagi horny liat porno, tapi ke gap ama tu cewek. Masing2 dari mereka mempunyai teman2 segeng. Si cowo punya temen segeng yg kerjanya bokep mulu, ada yg kaya bencong juga, mereka masuk ekskul yg saya kirain judo.. ternyata semacam debus2 ga jelas gituh. Sedangkan geng si cewek macem2, mereka masuk ekskul senam. Buat kalian yg orangnya agak jijik-an, agak susah kalo nonton ni film, karena isinya jijay dan geblek semua. Dari sperm yg dijadiin telor (iyeuh!!), keabisan gel rambut trus pake selai stroberi, belom lagi komputernya dia rusak, nelpon customer service katanya suruh nutup “windows”, eh, doi malah nutup jendela kamar, Tai.. tai…

Huehehehe.. Perhatikan semua mimik dan gerak-gerik mereka. Semuanya pas, kocak dan ga berlebih. Tapi jangan salah, film ini ada sisi haru juga loh, kehangatan seorang cowok yang mencintai cewek digambarkan dengan manis dalam film ini. Ada satu scene yg keren bgt, yaitu adegan saat si cewek ulang tahun, perhatikan emosi si cewek, itu “dapet” bgt.. Ni film adalah salah satu film Korea yang “Padat merayap”, orang sinting semua yg main (Perhatikan adegan pukul, itu semua beneran loh), semua adegannya pas, lacurlah pokoknya.. Cuma.. ini film 21 th ke atas, jadi, jangan sampe kalian sesumbar ajak satu keluarga nonton bareng ya, ntar jadinya nginyem sendiri.



Tidak ada komentar: